Solusi Untuk Lokalisasi
Masalah lokalisasi di Indonesia
adalah masalah lama yang belum ditemukan solusi yang paling ampuh agar
lokalisasi benar-benar tutup. Hampir di setiap daerah terdapat tempat-tempat
lokalisasi, seperti lokalisasi yang terkenal di Bandung, Saritem, dan di
Surabaya, Gang Dolly. Permasalahan penutupan lokalisasi ini umumnya adalah para
pekerja seks komersial yang bermasalah dengan ekonominya untuk membiayai
keluarganya. Jika lokalisasi ditutup, maka banyak masalah yang muncul antara
lain, pekerja seks komersial yang akan
kembali mangkal di jalanan, penyakit yang akan menular, dan sebagainya. Maka
dari itu, solusi yang tepat diperlukan agar penutupan lokalisasi tidak berefek
buruk setelah lokalisasi ditutup. Ada pun solusi untuk menutup lokalisasi
misalnya membuka lapangan kerja dan pelatihan-pelatihan kepada para pekerja
seks komersial agar tetap bisa mengais rezeki.
Dalam
menyikapi lokalisasi, para pemimpin daerah mempunyai caranya masing-masing.
Contohnya Walikota Surabaya Trismaharini, Bu Risma sangat gencar untuk menutup
Gang Dolly. Tetapi katanya, mereka (para PSK) tidak dipulangkan begitu saja ke
kampung halamannya masing-masing, ada modal usaha yang diberikan sebagai
bantuan. Bu Risma juga kerap mengobrol dengan para PSK secara personal untuk
mengetahui bagaimana solusinya. Ada pun gagasan dari Walikota Bandung Ridwan
Kamil untuk menangani masalah lokalisasi Saritem yaitu dengan membuat Saritem
menjadi fungsi baru. Seperti lapangan, dan ruang terbuka lainnya. Mengenai
solusi untuk para PSK, Ridwan Kamil mempunyai konsep ‘Jaga Lembur’ atau dalam
bahasa Indonesia berarti menjaga kampung. Katanya, nanti di setiap kampung bisa
menghasilkan produk kreatif, sehingga PSK disana bisa diberdayakan.
Jadi intinya, banyak solusi untuk menangani masalah lokalisasi di Indonesia. Tetapi semua solusi itu harus mempunyai efek yang postif untuk semua pihak.
No comments:
Post a Comment